
Jakarta – Meruyaknya berbagai masalah bangsa belakangan ini membuat Partai Ummat berinisiatif menyiapkan suatu rumusan dan strategi yang dinamakan Gerakan Pejaten (Pemikiran Jalan Tengah). Gerakan ini mencoba untuk merumuskan strategi dalam mengatasi masalah bangsa dengan menggali khazanah pemikiran founding mothers dan founding fathers serta para cendekiawan di Tanah Air.
“Kami akan intensif mengkaji dan mengeksplorasi pemikiran-pemikiran yang pernah dituangkan dalam buku-buku Soekarno, Mohammad Natsir, Tan Malaka, Buya Hamka, Sutan Syahrir, Muhammad Hatta, HOS Tjokroaminoto, dan lain sebagainya,” jelas Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi.
Hasil dari Gerakan Pejaten akan dirumuskan menjadi suatu strategi ampuh untuk memandu perjalanan bangsa Indonesia ke depan. Dikemas secara teknokratik dan aplikatif, pemikiran-pemikiran tersebut diharapkan bisa menegakkan keadilan sosial, melawan kebodohan, dan menghargai pluralitas di Indonesia.
“Kami akan undang para pakar yang bisa merajut gagasan-gagasan besar para tokoh tersebut. Kita ingin generasi saat ini tidak missing link dengan khazanah pemikiran masa lalu yang sangat adaptif dan kompatibel dengan kondisi masyarakat pada zamannya,” kata Ridho.
Gerakan Pejaten akan diluncurkan setelah pelantikan pengurus DPP Partai Ummat periode 2025-2030 pada bulan April 2025 mendatang. Format gerakan tersebut akan bertumpu pada diskusi dengan para pakar, sayembara artikel, seminar-seminar, dan aksi nyata. Aksi nyata di lapangan mulai dilakukan dalam waktu dekat seiring kebijakan pemindahan kantor-kantor Partai Ummat ke jantung-jantung kemiskinan masyarakat. []