
Jakarta – Penderitaan rakyat akibat kondisi ekonomi Indonesia yang semakin tidak membaik belakangan ini membuat Partai Ummat merasa perlu membuat terobosan. Langkah ini diharapkan memberikan solusi konkret untuk mencegah kondisi ekonomi rakyat agar tidak semakin terpuruk.
Sebagai langkah awal agar bisa cepat mengidentifikasi hal tersebut, Ketua Umum DPP Partai Ummat Periode 2025-2030 Ridho Rahmadi berinisiatif segera memindahkan kantor-kantor Partai Ummat di seluruh Indonesia ke daerah-daerah jantung kemiskinan rakyat.
“Kami telah melihat data yang semakin mengkhawatirkan bahwa rakyat Indonesia saat ini sedang menuju kondisi ekonomi yang lebih buruk daripada tahun 1998 dulu jika tidak segera diantisipasi. Ketika beberapa waktu lalu saya diberikan amanah kembali untuk memimpin, saya langsung ambil inisiatif untuk segera bersiap-siap memindahkan kantor kami yang biasanya berada di daerah tengah perkotaan ke daerah yang menjadi jantung kemiskinan,” paparnya.
Menurut Ridho, langkah tersebut diambil agar bisa langsung melihat kondisi masyarakat yang paling terdampak kemiskinan. Dengan demikian, jajaran partai bisa terjun langsung memberikan solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi kemiskinan masyarakat di sekitar kantor Partai Ummat.
“Kami tidak mau muluk-muluk dulu dengan banyak teori dan analisis. Dengan keberadaan kantor kami yang langsung berada di daerah jantung kemiskinan setidaknya kami bisa sedikit menjadi oase bagi masyarakat sekitar,” jelas Ridho. “Kami akan mulai dengan kantor DPP dulu, kemudian dilanjutkan kantor-kantor di tingkat provinsi, kabupaten, atau kota hingga tingkat ranting seluruh Indonesia.”
Dengan keberadaan pengurus provinsi hingga ranting di seluruh Indonesia, serta jumlah anggota sekitar 600 ribu orang, Ridho optimistis Partai Ummat bisa berkontribusi untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
“Rencananya kami akan membuat program-program yang paling mungkin bisa kami lakukan, seperti makan gratis pada hari Jumat yang kami sebut Jum’at Berkah, membantu informasi lowongan pekerjaan yang bisa dilamar bagi yang belum bekerja, bekerja sama dengan berbagai lembaga ziswaf untuk distribusi bantuan para donatur agar tepat sasaran ke jantung kemiskinan, dan lain sebagainya. Pokoknya yang realistis bisa kami lakukan,” kata Ridho.[]